Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Semoga sobatdalam keadaan sehat dan diberi keberkahan untuk setiap detik waktu yang di lalui.
Qais Bin Shirmah?
apakah sobat tahu siapa itu?
Nah... Qais Bin Shirmah ini adalah seorang sahabat Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam yang memiliki Akhlak yang baik.
kisah ini di mulai ketika tahun ke 2 hijriah dibulan ramadhan, zaman dahulu puasa itu dari waktu isya sampai dengan maghrib. jadi waktu boleh makan dan minum itu hanya dari maghrib ke isya. sangat singkat kan sobat? lebih kurang hanya 1 jam.
jadi, ketika itu waktu berbuka sudah tiba dan Qais Bin Shirmah tidak mendapati makanan dirumah, ya mungkin ada uzur istrinya tidak sempat untuk menghidangkan makanan. Sang istri meminta izin untuk mencari makanan keluar kepada suaminya, tentu saja Qais Bin Shirmah tidak mempermasalahkan hal sepele itu dan dengan senang hati memberikan izin ke istrinya.
Karena terlalu kecapekan, Qais Bin Shirmah tertidur pulas, dan ketika istrinya pulang waktu sudah Isya, dan Qadarullah sudah masuk waktu puasa kembali. akhirnya ketika itu makanan tidak dapat dimakan oleh Qais.
Esoknya Qais Bin Shirmah berpuasa seperti biasa dan beraktifitas sebagaimana yang biasa ia lakukan, sampai suatu waktu beliau kehabisan energi dan jatuh pingsan.
Akhirnya cerita tersebut sampai ke Rasulullah dan turunlah QS Al Baqarah ayat 187.
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ ٱلصِّيَامِ ٱلرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَآئِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ ٱللَّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتَانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ ۖ فَٱلْـَٰٔنَ بَٰشِرُوهُنَّ وَٱبْتَغُوا۟ مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلْخَيْطُ ٱلْأَبْيَضُ مِنَ ٱلْخَيْطِ ٱلْأَسْوَدِ مِنَ ٱلْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Artinya: "Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa." (QS Al Baqarah: 187)
sampai tenggelamnya matahari atau masuk waktu maghrib
Sumber : Abu Bassam Oemar Mita
Comments
Post a Comment